Sabtu, 16 Januari 2010

Produktivitas ASI Menurun

Seorang ibu yang bernama Mardhiah menanyakan:
Saya seorang ibu rumah tangga, punya bayi usia 3 bulan. Selama ini saya hanya memberikan ASI saja, tetapi saya rasakan produksi ASI semakin menurun. Payudara saya. sudah tidak terasa penuh lagi. Ketika saya perah, ASI yang keluar tidak banyak. Padahal saya ingin sekali memberikan ASI eksklusif dan menyusui sampai 2 tahun. Bagaimana caranya supaya produktivitas ASI kembali banyak?
Jawab
Ibu Mardhiah, di awal kehadiran bayi, atau pada 3 bulan pertama secara alami ASI akan di produksi berlebih sesuai dengan kebutuhan bayi untuk meningkatkan berat badannya. Bila ingin mengetahui apakah bayi sudah c'ukup minum ASI, kita bisa melakukan sebuah tes sederhana yaitu memeriksa apakah pipis bayi lebih dari 6 X dalam sehari. Bila iya, pertanda bahwa si bayi sudah cukup ASI. Namun, tes ini hanya berlaku bila bayi masih minum ASI saja, atau ASI Ekslusif.
Ibu Mardhiah harus percaya diri bahwa ASI-nya pasti cukup, karena dengan percaya diri dan tidak khawatir, maka produksi ASI tidak terganggu. Makanlah dengan gizi seimbang, perbanyak makan sayuran hijau atau makanan lain yang mengandung kalsium tinggi. Namun sebelumnya, rasa "percaya diri" bahwa ibu mampu dan ASI pasti cukup harus terus ditanamkan dalam hati. Semoga sukses memberikan ASI ekslusif dan meneruskan hingga 2 tahun.

Menyusui Anak dengan Benar

Seorang ibu yang bernama Hani menanyakan: Saya ibu rumah tangga berusia 30 tahun. Saya sedang hamil anak kedua. Apa ada kegunaan ASI selain sebagai makanan/minuman bayi. Karena ketika anak pertama masih bayi pernah matanya merah dan keluar kotoran berwarna putih. Oleh orang tua, saya disuruh mengobati dengan ditetesi ASI 3 kali sehari. Beberapa hari kemudian matanya sudah tidak merah dan tidak ada kotorannya lagi. Yang saya tanyakan apakah ASI dapat menyembuhkan sakit mata pada bayi atau hanya kepercayaan turun-menurun bukan obat yang sudah terbukti benar secara ilmu kesehatan ataukah ada halyang lain?
Bila ditanyakan apakah ASI bisa menyembuhkan mata pada bayi? Sampai sekarang belum ada penelitian ilmiah tentang hal ini. Namun mungkin saja ASI bisa menyembuhkan mengingat tingginya tingkat antibodi yang ada pada ASI.
Lain lagi dengan pertanyaan ibu Zulfa. Ia menanyakan: Saya ibu dari putra yang berumur 2 bulan dan masih memberinya ASI eksklusif.
1. Ada teman bilang jika memerah ASI dengan pompa bisa membuat "kapur ASI" pecah. Apa maksudnya. Bagaimana cara memerah dengan tangan?
2. Setelah memeras ASI, saya tak meyimpannya di freezer, karena memang kami belum punya, Berapa lama ASI tahan dalam suhu kamar?
3. Sebaiknya sekali perah berapa lama waktunya dan biasanya berapa banyak ASI yang didapatkan?
4. Jika bayi sudah 6 bulan, selain makanan tambahan dan ASI, perlukah dlberi susu formula?
5. Adakah makanan yang dipantang selama menyusui?
Mungkin ada baiknya jika Ibu bertanya kepada teman ibu, tentang apa yang dimaksudkan dengan "kapur ASI", Dalam manajamen laktasi, istilah ini tidak dikenal. Beberapa literatur mengungkapkan bahwa penggunaan pompa datam jangka panjang, dapat menyebabkan kerusakan jaringan payudara. Yang pasti, penggunaan pompa tidak dianjurkan terutama karena alasan kebersihan. Bentuk pompa yang berkelok-kelok, membuat kita suiit membersihkannya. Akibatnya, kotoran mungkin bertumpuk dan menjadi sarang bakteri. Jadi, ASI yang asalnya sudah steril mungkin menjadi tercemar oleh kotoran ini.
Memerah dengan tangan memang memerlukan keterampilan dan kesabaran yang lebih, tetapi kebersihannya lebih terjamin, dan lagi dapat menghasilkan jumlah susu yang lebih banyak. Dengan pemerahan tangan, biasanya diperlukan sekitar 3-5 menit hingga AS! keluar lancar. Ini berhubungan dengan proses hormon yang memang tidak bisa segera berproses.
Tips memerah dengan tangan :
a. Cuci tangan ibu dengan sabun
b. Bayangkan wajah bayi anda Ibu, untuk merangsang hormon yang mempengaruhi produksi susu.
c. Letakkan ibu jari di atas puting, berdekatan dengan tepi areola dan jari tengah serta telunjuk di bawah, berdekatan dengan tepi areola.
d. Tekankan bagian areola, kemudian dengan perlahan-lahan tekan ibu jari secara bersama, sambil sedikit ditarik.
e. Arahkan aliran ASt ke dalam gelas penampung yang bersih.
f. Ulang beberapa kali untuk mengosongkan payudara.
g. Perah setiap sisi payudara selama 5-10 menit secara bergilir.
Ibu yang sudah terampil, biasanya dapat memerah susu selama 15-20 menit dari tiap sisi payudara. Setelah berlatih selama 2 minggu, produksi sebetah payudara akan berktsar dari 70 -90 ml. ASI pada suhu kamar dapat bcrtahan 10-12 jam. Jika ada warna kecoklatan, jangan khawatir, karena itu adalah proses enzim biasa (browning).
Setetah 6 bulan, selain makanan pendamping, teruskan pemberian ASI (seperti anjuran Qur'an dan juga WHO). Susu formula sama sekali tidak diperlukan, karena ASI jauh lebih unggul dalam semua hat, termasuk nilai nutrist maupun kekebalan yang disediakan.
Tidak ada pantangan khusus, tetapi sebaiknya hindari makanan yang ekstrim seperti yang pedas atau berbau. Makanan yang seimbang dan bergizt, akan memenuhi kebutuhan ibu menyusui. Ingat 98% ibu bisa menyusui dengan sempurna, tergantung cara kita mengelola.

Cara Menyimpan ASI

Sabrina bekerja di perusahaan swasta dan sedang hamil 7 bulan, Sabrina berniat memberikan A5I eksklusif kepada anak Sabrina nanti. Bagaimana cara menyimpan ASI yang sudah diperas? Misalkan nanti ASI yang baru diperas ini dimasukkan dalam plastik kemudian diletakkan di kulkas di kantor. Lama perjalanan Sabrina menuju rumah sekitar 1 jam. Bagaimana kondisi ASI saat suhunya berubah selama di perjalananan? dan apakah masih layak diberikan pada bayi atau ada cara yang aman membawa ASI ini pulang ?
Itu semua ada solusianya! Para ibu bekerja tetap bisa sukses memberikan ASI ekslusif, dengan cara menabung ASI perahan. Sebaiknya menabung ASI dilakukan minimal 1 bulan sebelum kembali ke kantor. Ketika kembali ke kantor, tetaplah memerah ASI minimal 4 kali sehari. ASI perahan bisa disimpan dalam kantong plastik bersih sejenis plastik kiloan, lalu dibekukan dalam freezer di kantor untuk di bawa pulang. ASI yang dibekukan dapat bertahan selama 6 bulan.
Perubahan suhu selama perjalanan ke rumah bisa disiasati dengan menggunakan "cooler box" atau yang paling mudah menggunakan kotak stereofoam seperti yang digunakan abang sayur untuk menyimpan ikan jualan. Kotak ini tidak mahal, dan bisa menjadi alternatif pengganti termos untuk menjaga kondisi ASI tetap beku. Sampai di rumah, ASI langsung dimasukkan ke dalam freezer untuk penyimpanan.

Payudara Membengkak Karena Bayi Meninggal

Seorang ibu yang bernama Mirna menanyakan:
Saya seorang ibu (30) yang berencana memberikan ASI eksklusif pada anak-anak saya. Namun anak pertama saya meninggal sebelum saya lahirkan. Hari ke-3 setelah melahirkan, payudara saya bengkak. Lalu saya kompres dengan air hangat dan memerah ASI, tapi segera saya hentikan karena saya paham, semakin diperah maka produksinya semakin banyak. Lalu saya coba membalur payudara dengan menggunakan pucuk daun kacang panjang yang ditumbuk. Alhamdulillah, ASI saya menetes sehingga payudara tidak bengkak.
Saat kontrol ke bidan saya diberi pil putih kecil, sehingga payudara tidak bengkak dan ASI tidak keluar. Namun tak lama, payudara saya bengkak lagi, jadi saya balur lagi dengan daun pucuk kacang panjang sehingga ASI menetes lagi. Setelah 3 minggu ASI tetap menetes walau semakin hari semakin sedikit dan saya tidak melakukan perlakuan apapun terhadap payudara.
Yang ingin saya ditanyakan :
ü Sampai kapan ASI akan tetap menetes? Apa penyebabnya?
ü Apa sebenarnya yang harus dilakukan jika payudara bengkak tapi bayi meninggal?
ü Apakah pengalaman saya ini mempengaruhi produksi ASI untuk anak berikutnya?
ü Apakah tindakan yang saya lakukan dapat berpengaruh terhadap kesehatan fisik saya kelak, misalnya kanker?
Jawaban:
Berikut adalah jawaban atas pertanyaan Ibu:
ü ASI akan tetap diproduksi jika hormon yang berperan dalam produksinya masih tinggi {hormon prolaktin dan oksitosin). Selama bayi masih menyusui, maka ASI akan terus diproduksi. Jika bayi berhenti menyusui, maka ASI akan mengering. Lamanya proses kering ini sangat tergantung pada individu masing-masing. Pada prinsipnya, ASI akan kering jika hormon-hormon tersebut di atas dihambat. Secara umum, jika tanpa perlakukan khusus, maka ASI akan sama sekali kering dalam waktu sekitar 8 minggu setelah penyusuan berhenti. Cara lain adalah diberi obat yang dapat menghambat hormon-hormon tersebut di atas. Jika obat diminum secara teratur sesuai petunjuk dokter, biasanya ASI akan kering sekitar 1 minggu.
ü Hendaklah Ibu pergi ke dokter dan minta dokter untuk menghentikan ASI. Jika terasa bengkak, Ibu bisa memerah ASI dengan tangan (jari telunjuk, tengah dan ibu jari). Selain itu, Ibu bisa mengompres payudara dengan air es (bukan air panas) atau bisa juga dengan kol yang sudah dihaluskan. Kompres dengan kol disarankan 20 menit, 2 kali sehari.
ü Setiap kelahiran memiliki keunikan sendiri. Insya Allah pengalaman pertama ini tidak akan mempengaruhi kelahiran berikutnya. Yang paling penting:
a) usahakan agar bayi segera disusui setidaknya 30 menit setelah kelahiran—tanpa minuman apapun
b) usahakan agar ibu dan bayi selalu bersama 24 jam (rawat gabung)
c) tidak seperti susu formula, pemberian ASI tidak ada batasnya.
ü Banyak sekali yang mempengaruhi kesehatan kita. Tetapi salah satu hal yang paling penting adalah berpikir positif dan meminta yang terbaik kepada Allah. Jika nanti menyusui anak "kedua, ingatlah, semakin lama menyusui, maka peluang kanker payudara akan semakin kecil.

Sabtu, 09 Januari 2010

Ketika Ummul Mukminin Shalat Dhuha

Dikisahkan bahwa betis Shafwan bin Salim selalu terlihat bengkak karena berdiri panjang untuk melakukan shalat sunnah. Ia begitu rajin membaktikan diri kepada Allah sehingga jika saja hari itu dikatakan kepadanya bahwa esok pagi akan terjadi kiamat, ia sudah tidak mendapatkan celah lagi untuk menambahkan ibadahnya.
Biasanya ketika datang musim penghujan, ia akan naik ke loteng agar tubuhnya kedinginan. Dan jika saja musim kemarau datang, ia akan berbaring di rumah agar tubuhnya kepanasan sehingga tidak bisa tidur. Dan ketika mati, didapatkan ia sedang menjalankan sujud, dimana sebelumnya terdengar memanjatkan do’a:
“Ya Allah, aku sangat bahagia jika bertemu dengan-Mu. Maka dari itu bahagialah Engkau bertemu denganku.”
Qasim bin Muhammad mengatakan:
“Bila saja aku memulai sebuah aktivitas di pagi hari, maka mesti aku mulai dengan berkunjung ke rumah Ummul Mukminin Aisyah Ra hanya untuk mengucapkan salam kepada beliu. Kebetulan rumahku memang berdekatan. Namun pada suatu pagi aku menjumpai beliau sedang melaksanakan shalat Dhuha. Aku dengar beliau membaca sebuah ayat:
Maka Allah memberi karunia kepada kami dan memelihara kami dari siksa neraka (Ath-Thur:27)
Kedengarannya satu ayat itu diulang-ulang terus dengan suara tangis yang samar. Maka aku menunggu saja di luar pintu sampai beberapa lama sehingga aku merasa bosan. Aku pun segera beranjak pergi menuju pasar untuk mendapatkan kebutuhan keluarga sehari-hari, kemudian pulang untuk menaruhkan barang yang baru saja aku beli. Sejenak kemudian aku pergi lagi menuju rumah beliau. Ternyata beliau tetap posisi berdiri dengan membaca ayat tersebut. Begitu pula tangisnya tetap terdengar.”
Subhanallah, begitu Ummul Mukminin melakukan shalat. Semoga kita bisa meniru perilaku mereka dan hati ini diberi kemampuan oleh-Nya untuk mencintai mereka. Amin.

■■■

Lima Benteng Negeri

Syeikh Hasan Bashri mengatakan bahwa manusia hidup di dunia ini dibagi menjadi lima kelompok. Pertama, adalah para ulama, mereka sebagai para pewaris nabi. Kedua, ahli zuhud, selaku para petunjuk jalan kebenaran. Ketiga, ahli jihad dan para prajurit, mereka merupakan senjata Allah yang ditaruhkan di persada ini. Keempat, pada saudagar, mereka merupakan figur kepercayaan Allah. Kelima, para pejabat pemerinah, mereka merupakan para penggembala.
Namun jika saja seluruhnya tidak bisa menjalankan tugasnya masing-masing secara benar, dunia ini pun akan hancur berantakan di ujung tombak lima macam kelompok itu.
Taruhlah jika saja seorang yang alim itu sudah begitu rakus terhadap harta, dan menjadi tukang mengumpulkan kekayaan, siapa lagi yang menjadi panutan masyarakat?. Dan jika saja seorang ahli zuhud itu sudah dijangkiti gila harta, siapa lagi yang akan memberi petunjuk orang awam. Kemudian jika saja seorang prajurit dalam menjalankan tuigasnya tidak bermaksud mencari keridhaan Allah, siapa yang akan mampu menghadapi musuh yang menyerbu memporak-porandakan seluruh negeri. Dan jika saja para pedagang sudah bersikap curang, baik dengan mengurangi timbangan dan takaran atau pun keculasan yang lain, maka kepada siapa masyarakat menaruhkan kepercayaannya. Dan jika saja para pejabat pemerintah sudah menjadi serigala, maka siapa lagi yang akan sanggup merawat domba-doma yang tak terawat itu.
Demi Allah, tiada lagi yang menghancurkan kedamaian masyarakat terkecuali para ulama yang sudah tidak berintegritas dan para ahli zuhud yang kini gila harta, ditambah bala tentera yang menjadi tukang pamer serta para pedagang yang menjadi pengkhianat dan para pejabat yang bertindak zalim.
Demikian ulasan Syeikh Hasan Bashri selaku pemuka ulama Tabi’in. Semoga nasihatnya memberi manfaat kepada kita. Amin.



■■■

Nasihat Untuk Nabi Daud

Bani Israel betul-betul mengalami kejayaan ketika tampuk kerajaan dipegang Nabi Daud, dan mengalami puncaknya ketika Nabi Sulaiman menggantikan sang ayah. Nabi Daud merupakan figur yang banyak memiliki kelebihan, diantaranya beliau ahli memproduksi baju perang dari besi, dimana lempengan besi akan meleleh ketika berada di tangannya, suaranya begitu merdu, hingga ketika bertasbih akan dikelilingi berbagai burung, gunung-gunung, hewan liar dan pepohonan.
Kitab Zabur telah diberikan Allah kepada beliau. Seorang figur ahli ibadah, baik dengan banyaknya shalat, zikir atau pun puasa sunnah, hingga kita mengenal istilah puasa Daud, ya’ni sehari puasa dan sehari lagi berbuka, begitu seterusnya sepanjang tahun.
Dikisahkan bahwa pada suatu hari Nabi Daud menerima wahyu:
“Wahai Daud, katakanlah kepada mereka yang menghadap-Ku dengan penuh kecintaan bahwa tiadalah suatu pun yang akan membahayakan mereka jika saja aku menghijab mereka dari seluruh makhluk, namun Aku gantikan dengan terbukanya hijab (tirai) antara mereka dan Aku sehingga mereka akan bisa melihat kepada-Ku dengan mata hatinya.
Tidak pula akan membahayakan jika saja duniawi Aku jauhkan dari mereka ketika kenikmatan dalam beragama telah Aku hamparkan pada mereka. Juga tidak akan membayakan jika saja mereka dibenci oleh para makhluk ketika mereka telah mendapatkan ridha-Ku.”
“Wahai Daud, kau menyangka bahwa dirimu telah menyintai-Ku. Kalau demikian, maka keluarkanlah kecintaan duniawi dari seluruh bilik hatimu, sebab keduanya merupakan lawan yang tidak akan bisa berkumpul selamanya.”
“Wahai Daud, berkumpullah bersama para kekasih-Ku dengan sepenuh hati. Demikian pula berkumpullah dengan mereka yang menyintai duniawi dengan penuh hati-hati. Namun mengenai urusan agama harus kau serahkan kepada-Ku sepenuhnya, dan jangan sekali-kali agama diserahkan kepada penyinta dunia itu.
Kemudian mengenai masalah yang sudah jelas dan sesuai dengan apa yang Aku kehendaki, maka segeralah engkau berpegangan dengannya. Adapun yang masih mengandung keraguan, maka segera serahkan kepada-Ku. Aku akan segera memberi pertolongan kepadamu dan menegakkan sikapmu yang tampak belum lurus. Aku juga akan memberi bantuan terhadapmu dalam menghadapi berbagai kesulitan kendati kau tidak meminta bantuan.
“Wahai Daud, Aku telah bersumpah dengan zat-Ku, bahwasannya Aku tidak akan memberi pahala seorang hamba kecuali terhadap mereka yang betul-betul telah Aku kenal bersungguh-sungguh berserah diri di hadapan-Ku, dan mereka yang telah menyadari bahwa tiada daya sedikit pun kecuali dengan pertolongan-Ku.
Jika saja kau telah bersikap demikian, maka akan segera Aku lepaskan kehinaan dan keluh kesah yang selalu menggeluti dirimu, kemudian segera Aku taruhkan rasa cukup dan kekayaan jiwa pada dirimu.
Aku pun telah bersumpah bahwa jika saja seorang hamba itu begitu membanggakan kekuatan dirinya, maka segera akan Aku serahkan saja kepadanya terhadap urusannya sendiri sehingga sekali-kali Aku tidak akan memberi pertolongan kepadanya. Serahkanlah segala urusanmu kepada-Ku. Jangan pula kau serikatkan amal-amalmu kepada selain diri-Ku, hal itu akan berakibat kawan-kawanmu tidak akan bisa mengambil manfaat apa pun darimu.”
“Wahai Daud, sadarilah bahwa makrifat kepada-Ku itu tanpa suatu batas, dengan demikian tidak pernah ada habisnya. Dan jika kau memohon tambahan nikmat kepada-Ku, maka segera akan Aku perkenankan, malah tambahan itu tidak pernah ada batasnya.
Kemudian beri tahukan kepada seluruh Bani Israel bahwasannya antara diri-Ku dan para makhluk tidaklah pernah ada pertalian nasab. Dengan demikian jika saja mereka mengagungkan kemauan dan kecintaan kepada-Ku, maka segera akan aku beri karunia yang tidak pernah terlihat oleh mata, tidak pula pernah terdengar telinga atau pun terlintas di benak hati para manusia”.
“Wahai Daud, taruhlah Aku tepat di depan kedua belah matamu, kemudian pandanglah Aku dengan mata hatimu, jangan dengan mata kepalamu. Lihatlah mereka yang akalnya selalu terhijab dari-Ku, pada akhirnya selalu terputus dari segala pahala-Ku. Sebab Aku telah bersumpah, demi kemuliaan dan keagungan-Ku bahwa Aku tidak akan membuka sebuah pahala bagi seorang hamba yang melaksanakan ibadah hanya berdasar coba-coba atau bermalas-malasan.”
“Wahai Daud, merendahlah kepada mereka yang menimba ilmu kepadamu, jangan sekali-kali kau bersikap takabur pada mereka, sebab jika saja mereka yang telah menyintai-Ku itu mengetahui martabat para penimba ilmu, niscaya mereka akan rela menjadi tanah sebagai tempat berpijak para penuntut ilmu.”
“Wahai Daud, jika saja kau menyembuhkan seorang murid dari penyakit bangga dengan duniawi, kau akan Aku tulis sebagai orang yang berjihad. Dan barang siapa telah Aku tulis semisal orang yang berjihad, maka ia tidak akan mengalami keluh kesah, juga tidak lagi membutuhkan uluran tangan para makhluk.”
“Wahai Daud, berpeganglah dengan kalam-Ku, dan pergunakanlah tubuhmu untuk selalu beribadah kepada-Ku demi keselamatan tubuhmu sendiri. Jangan pula kemuan nafsu itu engkau turuti, sikap itu akan menjadikan dirimu terhijab dari cinta-Ku.
Jangan pula kau membuat putus asa terhadap para hamba dari rahmat-Ku. Kemudian hilangkanlah segala syahwat yang masih bergelayut pada dirimu, sebab memperturutkan syahwat itu hanya Aku perbolehkan bagi para hamba-Ku yang masih lemah. Mereka yang kuat dalam beribadah, jelas akan menyingkirkan segala syahwatnya, sebab syahwat akan bisa mengurangi kelezatan bermunajat dengan-Ku.
Dan memperturutkan syahwat itu sudah cukup sebagai siksaan bagi para ahli ibadah itu, disamping akan Aku halangi akal mereka untuk berfikir mengenai keagungan-Ku. Sebab sekali-kali Aku tidak merelakan jika saja para kekasih-Ku itu bergelimang duniawi, Aku jelas akan menyingkirkan mereka darinya.”
“Wahai Daud, janganlah kau menjadikan seorang ‘alim yang mabuk duniawi sebagai penghantar antara diri-Ku dan dirimu, kalau itu terjadi maka akan aku halangi dirimu dari menyintai-Ku. Mereka itu adalah rampok yang akan mengahalangi para hamba untuk mendekat kepada-Ku.
Janganlah kau memeperturutkan segala syahwat, akan lebih baik jika syahwat itu kau perketat dengan memperbanyak berpuasa. Namun ketika berbuka janganlah kau memperbanyak makan, sebab kecintaan-Ku terhadap seseorang itu jika saja ia tampak selalu berpuasa”.
“Wahai Daud, biasakanlah untuk menyintai-Ku dengan jalan memusuhi nafsumu. Cegah dari memperturutkan hawa nafsu, dengan demikian kau akan selalu Aku pandang, disamping tirai yang ada pada dirimu akan tersingkapkan”.
“Wahai Daud, nasehat-Ku kali ini Aku perhalus, dengan harapan agar dirimu lebih kuat dalam berpacu meraih berbagai pahala tatkala telah Aku curahkan kepadamu. Namun sekarang semua itu masih Aku tahan menunggu semangatmu dalam melaksanakan ibadah.”
“Wahai Daud, jika saja mereka yang berlaku maksiat itu melihat bagiamana Aku menunggu mereka, bagaimana pula kasih sayangku agar mereka meninggalkan segala kedurhakaannya, sungguh mereka akan mati karena begitu merindukan-Ku. Sendi-sendi mereka juga akan terlepas tersebab dirundung cinta kepada-Ku yang tiada tertahankan lagi. Wahai Daud, sikap-Ku seperti itu adalah mengenai mereka yang durhaka, bagaimana sikap-Ku terhadap mereka yang selalu menghadap pada-Ku…
“Wahai Daud, saat-saat seseorang paling perlu dikasihani adalah jika ia tidak membutuhkan Aku lagi, atau mereka yang telah membelakangi-Ku. Namun saat yang paling berharga dan paling terhormat bagi seseorang adalah jika saja ia kembali kepada-Ku.”
Itulah isi wahyu yang telah disampaikan Allah dan diresapi oleh Nabi Daud dengan sepenuh hati. Semoga kita bisa mengambil i’tibar dan pelajaran yang berharga darinya, amin.


■■■