Seorang ibu yang bernama Mirna menanyakan:
Saya seorang ibu (30) yang berencana memberikan ASI eksklusif pada anak-anak saya. Namun anak pertama saya meninggal sebelum saya lahirkan. Hari ke-3 setelah melahirkan, payudara saya bengkak. Lalu saya kompres dengan air hangat dan memerah ASI, tapi segera saya hentikan karena saya paham, semakin diperah maka produksinya semakin banyak. Lalu saya coba membalur payudara dengan menggunakan pucuk daun kacang panjang yang ditumbuk. Alhamdulillah, ASI saya menetes sehingga payudara tidak bengkak.
Saat kontrol ke bidan saya diberi pil putih kecil, sehingga payudara tidak bengkak dan ASI tidak keluar. Namun tak lama, payudara saya bengkak lagi, jadi saya balur lagi dengan daun pucuk kacang panjang sehingga ASI menetes lagi. Setelah 3 minggu ASI tetap menetes walau semakin hari semakin sedikit dan saya tidak melakukan perlakuan apapun terhadap payudara.
Yang ingin saya ditanyakan :
ü Sampai kapan ASI akan tetap menetes? Apa penyebabnya?
ü Apa sebenarnya yang harus dilakukan jika payudara bengkak tapi bayi meninggal?
ü Apakah pengalaman saya ini mempengaruhi produksi ASI untuk anak berikutnya?
ü Apakah tindakan yang saya lakukan dapat berpengaruh terhadap kesehatan fisik saya kelak, misalnya kanker?
Jawaban:
Berikut adalah jawaban atas pertanyaan Ibu:
ü ASI akan tetap diproduksi jika hormon yang berperan dalam produksinya masih tinggi {hormon prolaktin dan oksitosin). Selama bayi masih menyusui, maka ASI akan terus diproduksi. Jika bayi berhenti menyusui, maka ASI akan mengering. Lamanya proses kering ini sangat tergantung pada individu masing-masing. Pada prinsipnya, ASI akan kering jika hormon-hormon tersebut di atas dihambat. Secara umum, jika tanpa perlakukan khusus, maka ASI akan sama sekali kering dalam waktu sekitar 8 minggu setelah penyusuan berhenti. Cara lain adalah diberi obat yang dapat menghambat hormon-hormon tersebut di atas. Jika obat diminum secara teratur sesuai petunjuk dokter, biasanya ASI akan kering sekitar 1 minggu.
ü Hendaklah Ibu pergi ke dokter dan minta dokter untuk menghentikan ASI. Jika terasa bengkak, Ibu bisa memerah ASI dengan tangan (jari telunjuk, tengah dan ibu jari). Selain itu, Ibu bisa mengompres payudara dengan air es (bukan air panas) atau bisa juga dengan kol yang sudah dihaluskan. Kompres dengan kol disarankan 20 menit, 2 kali sehari.
ü Setiap kelahiran memiliki keunikan sendiri. Insya Allah pengalaman pertama ini tidak akan mempengaruhi kelahiran berikutnya. Yang paling penting:
a) usahakan agar bayi segera disusui setidaknya 30 menit setelah kelahiran—tanpa minuman apapun
b) usahakan agar ibu dan bayi selalu bersama 24 jam (rawat gabung)
c) tidak seperti susu formula, pemberian ASI tidak ada batasnya.
ü Banyak sekali yang mempengaruhi kesehatan kita. Tetapi salah satu hal yang paling penting adalah berpikir positif dan meminta yang terbaik kepada Allah. Jika nanti menyusui anak "kedua, ingatlah, semakin lama menyusui, maka peluang kanker payudara akan semakin kecil.
Sabtu, 16 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jadi klo bayi tdk disusui maka peluang kanker ada yah..??
BalasHapus