Kamis, 07 Januari 2010

Harimau Budiman

Abu Hamzah Al-Khurasani mengisahkan bahwa pada suatu tahun ia berkehendak untuk melaksanakan haji. Maka berangkatlah ia dari rumahnya dengan tanpa seorang teman. Sialnya ketika telah jauh dari negerinya, ia terperosok ke dalam sumur lama yang sudah tidak terpakai lagi. Segera saja hati berontak untuk segera meminta tolong, namun lagi-lagi timbul keraguan dalam hatinya, ‘kepada siapa harus minta tolong’ karena memang berada di tengah-tengah hutan yang sangat sepi.
Anehnya ketika itu segera datang dua orang yang telah siap membawa selonjor bambu dan sebilah papan untuk menutup sumur itu dengan alasan agar tidak mencelakakan orang yang melintasi kawasan tersebut. Betapa kecut hati Abu Hamzah, dimana ia tidak sempat lagi untuk berteriak. Maka kini ia hanya mengeram saja di sumur itu menunggu nasib yang akan menentukan kehidupannya. Sekarang ia hanya berharap belas kasihan Allah dan berkeyakinan bahwa Dia lebih dekat dari pada kedua lelaki tersebut.
Sejenak kemudian tiba-tiba tutup sumur itu tersingkap, kemudian ada kelebatan yang menjulurkan kakinya ke dalam sumur itu. Sepertinya bayangan itu mengatakan dengan suara yang agak samar:
“Cepat, bergelayutlah pada kakiku!.”
Segera saja Abu Hamzah bergelayut pada kaki tersebut. Dan setelah berada di luar, ternyata bayangan tersebut seekor harimau yang cukup besar. Sayup-sayup terdengar pula sebuah suara yang mengatakan:
“Wahai Abu Hamzah, kau telah Aku selamatkan dari kehancuran kendati dirimu pada akhirnya akan hancur juga.”


■■■

Tidak ada komentar:

Posting Komentar