Akal merupakan prajurit malaikat, sedangka syahwat merupakan prajurit syetan. Dengan demikian jika keduanya bertemu, maka terjadilah pertempuran hebat, dan tidak mungkin akan terdamaikan, sebab keduanya merupakan musuh selamanya.
Kemenangan akan silih berganti sebagaimana pergantian siang dan malam, gelap dan terang. Namun kadang salah satu dari keduanya akan memperoleh kemenangan sempurna. Dari itu jika saja seseorang ketika mudanya selalu memupuk syahwat dalam keadaan proses berpikir belum sempurna, maka prajurit syetan ini yang sudah pasti mendapat kemenangan, dimana pemuda tersebut akan terbiasakan untuk memperturutkan kebiasaan syahwat sehingga hati pun terseret ke arah itu sehingga pada biasanya akan sulit sekali untuk beralih.
Sering pula prajurit akal akan datang sedikit demi sedikit. Dalam pertempuran ini jika saja akal tidak mampu untuk menggempur kekuatan syahwat, maka kerajaan hati jelas akan segera dikangkangi syetan. Namun jika akal beroleh kemenangan, maka seorang pemuda akan mampu mencegah kemauan syahwat untuk diarahkan pada berbagai ibadah (Ihya’ Ulumid Din).
■■■
Selasa, 05 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar