Telah maklum bahwa perang Uhud (tahun ke tiga Hijriah) merupakan upaya balas dendam kafir Quraisy yang terkalahkan ketika di medan Badar. Ketika itu prajurit Rasulullah berjumlah seribu melawan tiga ribu tentara Quraisy yang tertata rapi.
Dikisahkan oleh Ishaq bin Sa’ad bin Abi Waqash bahwa menjelang perang Uhud terjadi, seorang sahabat yang bernama Abdullah bin Jahsy mengatakan kepada ayah Ishaq, yakni Sa’ad bin Abi Waqash:
“Wahai Sa’ad, mari kita berdo’a kepada Allah agar kita dapat menggapai syahid di medan ini!,” begitu ajak Abdullah.
Maka keduanya lantas mencari tempat yang agak sunyi, kemudian Abdullah berdo’a dengan sangat khusyu’.
“Wahai Tuhanku, aku bersumpah dengan asma-Mu, jika saja aku besuk bertemu dengan musuh, maka hadapkanlah kepadaku orang yang begitu kekar, sigap dalam menyerang dan tangkas dalam bergerak. Aku akan segera menyerbunya dengan niat yang ikhlas karena-Mu, kendati hidungku harus terpotong atau telingaku harus terpangkas bahkan kendati perutku harus terburai. Hal ini aku maksudkan jika saja Engkau nanti di altar kiamat memanggilku seraya menanyakan:
“Wahai Abdullah, siapa yang memotong hidung dan telingamu serta yang membuat perutmu terburai?”.
“Maka akan segera aku jawab:“Wahai Tuhan, itu semua demi membela agama-Mu.”
Dengan jawaban seperti itu,” kata Abdullah, “Harapanku akan segera mendapat jawaban dari-Mu:
“Benar, memang betul kau berbuat demikian itu hanya ikhlas karena Aku dan demi membela Rasul-Ku.”
“Selanjutnya aku,” sambung Abdullah lagi, “Akan mendapat kebahagiaan yang abadi selamanya.”
Dan ketika perang telah berkecamuk sampai menjelang matahari tenggelam, sepasang telinga dan daging hidung tampak tersangkut di sebuah tali sebagai pertanda do’a mukhlis yang diperkenankan Allah.
Ats-Tsauri dan Bisyr Al-Hafi mengatakan:“Membenci kematian merupakan tanda bahwa hati seseorang masih terhinggapi keraguan terhadap akhirat. Sebab seorang kekasih, dalam kondisi bagaimana pun tidak akan menghindar bertemu dengan Dia Yang dikasihinya.”
■■■
Kamis, 07 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar