Ketika Malaikat Maut datang kepada Nabi Ibrahim untuk mencabut ruhnya, segera saja beliau menghadangnya dengan pertanyaan:
“Adakah Sang Kekasih akan begitu tega untuk membunuh kekasih-Nya, (yang dimaksud adalah diri Nabi Ibrahim yang bergelar Khalilullah – kekasih Allah itu)?.”
Dengan diplomatis Malaikat Maut pun menjawabnya :
“Adakah seorang kekasih akan enggan untuk bertemu dengan kekasihnya (yakni Allah SWT)?.”
“Kalau demikian, cabutlah nyawaku sekarang juga, wahai Malaikat Maut.” begitu Nabi Ibrahim menyadarinya.
■■■
Selasa, 05 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar