Selasa, 05 Januari 2010

Tawaran yang Ditolak Mentah

Pada suatu kesempatan seorang raja mengatakan kepada seorang ahli zuhud:
“Tuan, hendaklah segera mengutarakan apa saja yang menjadi kebutuhan diri Tuan, semuanya akan segera aku penuhi,” begitu tawar baginda.
“Bagaimana aku mengutarakan hajat hidupku kepada Baginda, padahal kerajaanku lebih luas dari pada kerajaan Baginda. Akan lebih etis kalau semua itu dibalik,” sahut ahli zuhud.
“Bagaimana hal itu bisa terjadi,” tanya Baginda tampak heran dan kebingungan.
“Seluruh rakyat dan pegawai istana serta Baginda sendiri adalah menjadi hamba saya,” lanjut si ahli zuhud lebih memojokkan lagi.
“Apa bukti mengenai ucapanmu,” sahut Baginda lagi.
“Baginda selama ini selalu diperbudak oleh syahwat, marah, kemaluan, perut dan lain-lain. Padahal seluruhnya telah berada di telapak kakiku, dan telah aku kuasai. Dengan demikian Baginda sendiri berada jauh di telapak kaki saya,” sambung ahli zuhud pula.
“Begitu cerdik diplomasimu dan sikap hidupmu,” sahut Baginda lebih lanjut.


■■■

Tidak ada komentar:

Posting Komentar