Senin, 04 Januari 2010

Memilih Pahala Yang Kekal

Dikisahkan pula oleh Ibnu Samak bahwa pada suatu hari ia duduk berhalaqah untuk memberi nasihat pada masyarakat, namun di tengah-tengah ceramah itu seorang pemuda tampak berdiri seraya mengatakan:
“Wahai Ibnu Samak, kali ini engkau telah memberi nasihat yang betul-betul berpengaruh dan menghunjam dalam hatiku sehingga aku tidak akan mau menghiraukan lagi pada nasihat yang lain”.
“Bagaimana nasihat yang mempengaruhi hatimu itu, aku sendiri sudah agak lupa,” begitu sambung Ibnu Samak.
“Tiada lain,” sambung pemuda itu, “bahwa dua kekal di akherat nanti telah cukup memutus urat nadi mereka yang memiliki rasa takut kepada Allah, yakni ada kalanya seseorang kekal dalam surga atau dalam neraka.”.
Setelah berkata demikian itu,” kata Ibnu Samak, “Pemuda tadi langsung melangkahkan kaki menjauh dariku, sehingga sudah tidak terlihat lagi batang hidungnya. Aku pun merasa kehilangan terhadapnya sehingga sampai beberapa hari aku mencarinya. Dan pada suatu hari, aku mendapatkan kabar bahwa pemuda itu sedang sakit. Aku segera saja menjenguknya seraya aku katakan:
“Wahai pemuda, penyakit apa yang sedang menjangkiti dirimu?.”
“Tiada lain dari nasihatmu yang mengatakan: “Sungguh dua kekal di akhirat nanti telah cukup memutus urat nadi mereka yang memiliki rasa takut kepada Allah.”
Beberapa hari kemudian, pemuda itu pun mati. Namun pada suatu malam Ibnu Samak mimpi berjumpa dengannya. Ketika itulah ia bertanya kepadanya:
“Bagaimana tindakan Allah kepadamu?.”
“Allah telah mengampuni dosaku dan telah mencurahkan rahmat-Nya kepadaku dan langsung memasukkan diriku ke dalam surga,” begitu kata pemuda itu.
“Apa amal utama yang menjadikan dirimu semulia itu?,” tanya Ibnu Samak lagi.
“Tiada lain tersebab kalimat yang kau ucapkan itu dimana begitu berpengaruh dalam hatiku sehingga aku menemui maut karenanya,” sahut pemuda itu lagi.
Demikian kondisi sebuah hati milik para shalihin. Mereka cepat tersebntuh dengan nasihat-nasihat yang akan membawa kebahagiaan mereka di kemudian hari.


■■■

Tidak ada komentar:

Posting Komentar