Sebelum Rasulullah melaksanakan Isra’ dan Mi’raj, kewajiban shalat hanyalah untuk diri beliau sendiri yang dilakukan di malam hari. Hal ini selain berfungsi untuk mengingat Allah, juga dimaksudkan agar sebuah perjuangan dan revolusi bisa berjalan dengan lancar kendati dihambat dengan berbagai halangan, bahkan akan berpengaruh kepada kesehatan tubuh, dan masih banyak manfaat yang lain. Periksa firman :
Sesungguhnya bangun (shalat) di waktu malam adalah lebih mendukung ( pada khusyu’) dan akan lebih memberi bekasan pada bacaan. (Muzzammil : 3 ).
Dan mereka yang melalui malam hari selalu bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka (Al-Furqan : 64 ).
Begitu pula Rasulullah Saw. telah mengatakan :
“Rajinlah kalian melakukan shalat malam, sebab aktivitas itu merupakan kebiasaan para shalihin sebelum kalian, disamping sebagai amal qurbah yang mendekatkan diri kepada Allah dan menghapus berbagai macam dosa serta bisa mengusir penyakit tubuh dan bisa mencegah perbuatan dosa”.
(HR. Tirmidzi dari Bilal)
Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa pada suatu malam Nabi Yahya bin Zakariya merasa kenyang dari makanan roti gandum. Hal inilah yang menjadi penyebab beliau tidak mampu bangun malam sampai menjelang pagi. Maka Allah segera memberikan wahyu kepadanya :
“Wahai Yahya, adakah kau telah membangun rumah yang lebih bagus dari pada istana yang akan Aku berikan ?. Adakah kau akan bersandingan dengan tetangga yang lebih memuaskan dari pada bersandingan denga-Ku. Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, jika saja kau melihat surga Firdaus sekali saja, tentulah seluruh daging tubuhmu akan luruh, dan nyawamu akan segera keluar tersebab kerinduan untuk segera memasukinya. Demikian pula jika saja kau melihat Jahanam sekali saja, niscaya seluruh daging tubuhmu akan lumat, dan tangismu tidak dengan air mata lagi, namun dengan nanah tersebab air matamu terkuras karenanya, dan kau akan rela mengenakan pakaian kasar setelah dirimu membiasakan pakaian bagus.” begitu bunyi wahyu tersebut sehingga membuat Nabi Yahya tidak berani lagi tidur malam.
Demikian pula sikap Ats-Tsaury – Pada suatu malam dia merasakan perutnya agak kenyang, dimana keadaan seperti ini menjadikan dia begitu susah sehingga mengatakan :
“Seekor keledai itu jika saja kenyang, maka ia akan bekerja lebih giat dan sigap. Untuk itu aku harus menjalankan shalat malam kali ini sampai pagi”.
Ats-Tsauri lalu mengerjakan berbagai shalat sunnah sampai fajar menyingsing.
Al-Fudhail mengatakan :
“Jika saja kalian tidak mampu untuk melakukan shalat malam dan puasa sunnah di siang hari, maka sadarilah bahwa kalian itu tertutup dari karunia Allah tersebab berbagai dosa yang kalian lakukan”.
Kebiasaan Abu Hanifah melkukan shalat sunnah adalah dimulai dari pertengahan malam. Namun pada suatu hari ia melintas di sebuah pasar. Dan ketika itu banyak orang yang mengatakan :
“Inilah figur yang seluruh malamnya selalu dihiasi dengan menjalankan shalat”.
Mendengar perkataan itu, betapa malu hati Abu Hanifah, sehingga ia berjanji akan mempergunakan seluruh malamnya untuk melaksanakan shalat sunnah. Dan terbukti janji itu dilaksanakan dengan sepenuhnya. Mengenai tindakannya itu, pada suatu hari ia mengatakan :
“Aku sangat malu jika aku menyandang sebuah predikat, dimana aku sendiri tidak melakukannya. Dari itulah apa yang dikatakan orang segera aku sesuaikan dengan sikapku.”
Dikisahkan bahwa Wahab bin Munabbih Al-Yamani adalah seorang figur yang tidak pernah menaruhkan lambungnya selama tiga puluh tahun. Pada sekali kesempatan ia mengatakan :
“Akan lebih baik saya melihat syetan di rumahku dari pada aku melihat bantal. Sebab bantal akan mengajakku untuk segera tidur.”
Adapun bantal yang dipakai Wahab adalah berupa onggokan kulit domba, dimana ketika kantuk sudah tidak dapat ditahannya lagi, ia akan memukulkan ke dadanya kemudian segera bangkit untuk melaksanakan shalat sunnah.
Ternyata begitu keras sikap para shalihin terhadap dirinya sendiri untuk selalu menghamba kepada Allah, pantaslah kalau menjadi pemuka bagi mereka yang akan memasuki surga ◙
Rabu, 30 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar