Kamis, 24 Desember 2009

Kaktus, Selain Hiasan, juga Dimakan

Kaktus, Selain Hiasan, juga Dimakan

Zaman sudah, kaktus hanya kita tanaman liar dan kini ada jenis yang dibudidayakan untuk buahnya. Itu terjadi di Meksiko, kemudian di Kalifornia, dan Texas. Bagaimana di Indonesia?
Umumnya kita mengenal kaktus sebagai tanaman ajaib, yang selain fantastis, sampai Thomber dan Bonker menulis buku The Fantastic Clan, tahun 1955, juga menakjubkan. Fantastis, karena warna dan bentuk bunganya beraneka ragam, mulai dari kuning, merah, dan biru, sampai jingga, ungu, dan putih. Menakjubkan, karena bentuk batangnya bermacam-macam, mulai dari yang bulat dan gemuk pendek, sampai yang gepeng dan tinggi semampai.

v Sayur Indian
Selain itu mereka juga aneh, daunnya tidak ada, misalnya. Apa yang kelihatan seperti daun, ternyata batangnya. Tetapi biasanya kita tidak peduli, dan menyebut batang ini tetap sebagai "daun". Daun kaktus yang benar-benar daun sudah berubah bentuk menjadi duri, dan sah saja disebut duri. Ini gara-gara tempat hidupnya begitu kering, sampai tanaman itu berusaha mencegah penguapan air jangan sampai banyak-banyak seperti tanaman biasa yang helai daunnya lebar.
Tugas berfotosintesis dioperkan kepada batang yang disebut "daun" itu. Utuk ini batang itu berisi klorofil yang sampai warnanya jadi hijau. Tidak coklat seperti batang tanaman biasa yang lain. Akan tetapi di samping berfotosintesis, batang kaktus sebenarnya juga bertugas sebagai semacam tangki untuk menyimpan air berlebihan di musim hujan, yang biasanya hanya sebulan. Itu dipakai sebagai bekal hidup selama musim kering berikutnya, yang biasanya berkepanjangan sampai 11 bulan. Benar-benar menakjubkan! Selama 11 bulan mereka hidup tanpa air seperti di neraka, tetapi begitu ada hujan selama 1 bulan pada musim semi (di Amerika Utara bagian selatan yang subtropik, seperti Kalifornia dan Texas), segera pula muncul bunga yang mewah manyala dan pesona. Karena kemampuannya bertahan di lahan kering inilah, ia merajalela sebagai flora daerah-tandus.

Sudah sejak zaman kapal kayu abad XVIII, batang kaktus Opuntia dipakai sebagai sayur. Para pelaut Eropa yang datang ke Amerika memakan rebusan batang kaktus itu sebagai pengganti sayuran. Soalnya, sayuran yang mereka temukan di pasar orang Indian untuk dipakai dalam pelayaran kembali ke Eropa tidak berupa sayuran Eropa seperti engkol, wortel, yang biasa mereka sukai. Di antara sayuran pribumi Amerika yang mereka temukan itu terdapat kaktus, yang sudah lama biasa dimakan oleh orang Indian Amerika Tengah. Kebetulan kaktus ini juga tahan lama disimpan. Batang kaktus yang muda mereka masak
sop. Rasarnya seperti sayur hiasa juga yang disop.
v Buahnya enak
Selain batangnya, juga buahnya biasa dimakan oleh orang Indian Amerika Tengah. Kalau dulu para petani Meksiko memungut buah kaktus dari hutan, kini ada petani yang membudidayakannya di perkebunan. Hasilnya mereka pasarkan sebagai buah tuna, sampai jenis kok tusnya kemudian diberi nama ilmiah Opuntia tuna.
Jenis yang kemudian diusa hakan ialah Opuntia megacantha yang buahnya cukup besar (8 cm), bermutu bagus, dan terkenal bergizi. Buah ini dapat dimakan segar, atau sudah dikeringkan sebagai sale. Ada pula yang direbus seperti pisang olli, kalau masih mengkal setengah masak. Buah yang sudah masak juga ada yang diperas menjadi jus buah, atau dijadikan manisan. Ada pula diragi menjadi minuman keras yang mereka pasarkan sebagai coloncha.
Pada musim semi, tunas muda dan bunganya yang empuk, dimanfaatkan sebagai sayurPada zaman kemudian, jenis yang diusahakan ialah Opuntia ficus-indica, yang buahnya lebih manis. Nama Latin ficus-indica diciptakan karena buah itu di luar Meksiko diperdagangkan sebagai Indian fig. Bentuk buahnya mirip buah pir, tetapi berduri, sampai dikenal juga sebagai prickly pear. Orang Indian Meksiko sendiri tetap menyebutnya tuna, meskipun tidak dah jenis Opuntia tuna.

Kultivar yang mereka kembangkan dari jenis Opuntia ficus-indica ini ada yang buahnya berwarna merah (varietas rubra), ada yang kuning (varietas lutea), kuning terus sepanjang tahun (varietas serotina), dan kuning berbiji sedikit (varietas asperma). Ini semacam buah sukun, yang tidak begitu hanyak bijinya.
Jenis Opuntia lain yang juga diusahakan buahnya ialah Opuntia leucotricha. Buahnya tidak begitu manis, tetapi segar sekali. Ia,diedarkan dengan nama Meksiko: Duraznillo.
v Bagaimana di Indonesia?
Pada zaman Belanda tahun '30-an, jenis Opuntia elatior yang hidup liar di Amerika Tengah, didatangkan ke Pulau Jawa. Tidak untuk dipakai sebagai sayuran, tetapi untuk membiakkan kumbang koksi. Kumhang ini terkenal mengganyang kutu hijau Aphid yang mengganggu tanaman kopi dan coklat di perkebunan. Untuk memberantas hama secara biologis diperlukan kumbang koksi yang banyak, dan untuk ini diperlukan jenis tanaman yang gampang tumhuh masal, ti-dak gampang mati sebagai tempat pembiakan mereka. Pilihan jatuh pada kaktus Opuntia. Durinya dipakai untuk menggantungkan kantung herisi induk kumbang koksi yang diharapkan berbiak di lapangan. Orang jawa menyebut kaktus ini ri gambas.
Sebentar saja tanaman ini sudah merajalela mengalahkan tanaman asli di sekitarnya, sampai ada yang tumbuh liar di sepanjang pantai utara Pulau Jawa, mulai dari Cirebon sampai Pernalang. Kaktus yang bisa sampai 2 m tingginya ini berbatang gepeng, dengan cabang (gepeng juga), melebar ke samping. Buahnya yang bisa sebesar 5 cm berwarna merah kalau sudah masak. Buah ini hanya dipakai bagus-bagusan, dan tak pernah ada yang mempunyai pikiran untuk mengusahakannya sebagai buah segar sumber vitamin C. Jenis lain yang juga dimasukkan orang Belanda dengan tujuan yang sama ialah Opuntia vulgaris yang merajalela di Madura. Oleh orang Madura, kaktus ini disebut duri tongkok bato. Tumbuhnya lebih pesat, dan sebentar saja sudah membentuk pagar yang lebat kuat, sampai tidak mungkin ditembus, baik oleh orang sopan maupun kerbau yang tidak sopan.
Di Pulau Madura, kaktus ini kemudian malah dimanfaatkan sebagai pagar hidup di batas pekarangan. Sebelumnya, batas ini berupa tumpukan batu-batu lepasbegitu saja, setinggi 1 m. Jadi mudah diloncati maling Ka-rena batas semacam itu ja- rang ditakuti tamu tak diundang, dipakailah kaktus vulgaris (biasa) ini.
v Mestinya benih unggul
Jenis-jenis Opuntia yang kini hidup liar di Pulau Jawa, Madura, dan Sulawesi, tidak pantas dipcikai sebagai bibit untuk berkebun buah kaktus. Buahnya asam sekali, kecil (hanya 5 cm), tidak menarik dan "tidak menjual".
Karena itu, kalau kita ingin mengebunkan kaktus untuk diambil buahnya, sebaiknya memakai benih unggul dari Meksiko, yang terkenal sebagai kaktus komersial. Benih mereka sudah banyak yang diekspor ke Amerika Serikat, dan dimanfaatkan oleh para petani Kalifornia dan Texas. Lahan untuk bertanam mereka cukup lahan kering, yang bagi tanaman lain tidak begitu menggembirakan, misalnya lahan kritis di perbukitan

Untuk menanamnya, biji kaktus disemaikan dulu dalam bak pesemaian. Sesudah bertunas dan mencapai 3 cm, ia dipindahtanamkan di lapangan dengan jarak tanam 1m. dalam barisan, dan 3 m antar barisan. Baru sesudah 2 tahun, kaktus kebun mulai berbuah. Mula-mula muncul hunganya pada cabang bagian atas. Munculnya pada waktu malam, dan mekar penuh pada hari berikutnya. Sayang, hanya mekar sehari, sehingga kalau dalam waktu pendek ini tidak sempat diserbuki, bunga itu gugur dan tidak menjadi buah. Tiap batang Opuritia bisa menghasilkan 100 buah tiap musim huah. Musim ini di Meksiko jatuh pada bulan Mei, saat hujan musim semi sudah berakhir, dan kekeringan musim panas baru mulai
Untuk melindungi tusdukan duri, tangan pekerja yang memetik buah perlu dilindungi dengan sarung tangan dari kain kanvas. Sarung tangan inilah yang ditempeli duri, tetapi itu mudah dibersihkan. Cukup dengan menggosok-gosokkan sarung itu pada karung goni saja agar semua duri rontok
Memang tidak disangka, buah yang mulai populer di pasar buah di Amerika itu benar-benar buah kaktus yang dulu hldup mengganggu. Bentuknya aneh, berbintik bmtik, berwarna hijau campur kuning dan merah. Kalau matang, sepintas lalu seperti buah pace. Tanaman yang menghasilkan buah itu "berdaun" lebar yang pipih, dan berduri. Itulah sebabnya ia disebut prickly. Beberapa jenisnya ada yang tumbuh di Indonesia juga; tetapi jenis khusus yang diusahakan buahnya di Amenka itu jenis Opuntia compressa, O. fragilis; dan O. polyacantha, jenis polyacantha inilah yang terutama disebut prickly pear cactus.
Dalam perdagangan; durinya sudah tentu sudah dibuang semua, sehingga tidak, tampak prickly lagi. Walaupun belum menjadi buah yang umum, tetapi kini ia sudah naaik daun di pasaran buah Amerika Serikat. Ia digolongkan ke dalam buah-buahan yang masih eksotis. Bentuknya m emang eksotis, sebesar satu kepal. Meskipun aneh, tetapi menarik. Apa lagi rasanya manis, dengan daging yang banyak; berwarna merah. Rasanya seperti perpaduan rasa semangka dan jambu biji.
Karena masih dipandang eksotis, hargarya juga masih melambung. Menurut The Wall Street Journal, harganya mencapai 2 dollar tiap pon Amerika (373,2 g) tetapi di pasar swalayan Connecticut; buah ini diecer atu dollar tiap 2 buah, atau 50 sen dolar sebuah ± Rp 1.000,. Meskipun begitu, permintaan terus menanjak. Dalam tahun 1989 mencapai 2,7 juta pon, naik 51% dari tahun 1987. Sebagian besar buah kemudian diimpor dari Meksiko dan Amerika Latin, untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat. Ini mendorong beberapa petani Kalifornia dan Texas untuk mengebunkan jenis itu di lahan pertanian keringnya.
"Zaman sudah berubah!" tuturnya. Ia masih ingat bagaimana neneknya berusaha memberaritas kaktus itu di lahan pertaniannya, 80 tahun yang lalu. Kaktus berduri merupakan gulma yang merigganggu pekerjaan di ladang pertanian.

Di alamnya yang liar, kaktus yang berduri itu justru bermanfaat bagi kaum burung yang mau menyusun sarang. Durinya sepanjang 2,5 cm merupakan pengaman bagi burung dan anak-anaknya terhadap serangan pemangsa. Di lahan pertaman Robert Mick, yang menjadi masalah utama jelas duri tanaman itu. Untuk mebantu para petani mengatasi masalah duri ini, Dr. Peter Felker, ahli fisiologi tanaman dari Texas Agricultural University melakukan penelitiari bagaimana mengusahakan kaktus berduri tetapi. tidak usah terganggu oleh duri itu. Panelitian mendapat bantuan pemerintah federal sebanyak US. $ 100.000.
Sementara itu, buah kaktus yang mengandung vitamin C dan kalsium itu tidak hanay dipasarkan dalam bentuk buah segar, tetapi dijadikan. Bermacam-macam produk olahan juga. Para petani yang terhimpun dalam Texas Prickly Pear Council misalnya; telah mengeluarkan petunjuk bagaimana membuat jelly dari buah kaktus, dan minuman punch.
Minuman berwarna merah yang dibuat dari campuran berbagai bahan yang terkenal sebagai Margarita Cocktail Mix, kini juga dicampur dengan jus buah kaktus, dan sekarang sedang populer di bar-bar Kota San Antonio, Texas. "Saya menjualnya lebih dari l.000 gelas dalam seminggu," tutur Monica Marviri seorang manajer restoran di kota itu kepada The Wall Street journal, 26 Januari 1990.
Rasanya menarik juga untuk menoleh ke tanaman kaktus semarga yang tersebar di Jawa dan Sulawesi Tengah.

v Kaktus sebagai Makanan
Tempatnya di daerah Olta Prefecture, Jepang sebelah selatan. Sebuah pegunungan gundul, katakanlah sebuah perbukitan, letaknya di luar kota. Hawanya segar dan pemandangan alamnya sangat indah. Tidak heran jika banyak wisatawan, baik yang domestik maupun yang asing pada tertarik untuk berkunjung ke sana. Atau mungkin memang sengaja diging ke sana sebagai salah satu usaha promosi di bidang pariwisata.
Semula dikira, apa yang dinamakan kaktus-garden itu tidak lain adalah sekumpulan jenis tanaman kaktus yang sering kita lihat dan dipelihara sebagai hiasan rumah di negeri kita ini: Sebahagian memang demikian. Tetapi yang lebih menarik adalah adanya jenis kaktus yang sengaja diperkebunkan, yang sebagian besar nampak menutupi gundulnya perbukitan tersebut.
Di samping jenis kaktus yang dapat dilihat segi keindahannya, karena merupakan sebangsa bunga yang dapat dipakai menghias halaman rumah, ada jenis kaktus yang sengaja diprodusir karena ada manfaatnya untuk dimakan.
Dalam area yang cukup luas tersebut menghadang di sebelah depan sebuah gapura khas Jepang. Di atas terpampang huruf kanji besar-besar, yang sudah tentu saya tak paham artinya. Hanya saja di bawahnya tercetak huruf latin bahasa Inggris "Kaktus Garden". Jika seseorang masuk melewati gapura ini maka pertama-tama akan sampai pada halaman luas, tempat parkir mobil, bus dan sebagainya. Di pinggiran, tepat menghadap gapura, berdiri bangunan megah sebuah shopping centre yang lengkap terisi barang-barang souvenir. Ini salah satu cara menyambut para turis yang kelebihan uang.
Dalam mengolah daging kaktus ini hampir semua pegawainya adalah wanita Jepang yang nampak sudah tua-tua. Jangan heran, di Jepang banyak sekali wanita-wanita yang tarapak sudah tua pada Dielaku kan pekerjaan kasar. Sekali waktu saya pernah melihat, bahkan di Tokyo, tukang-tukang sapu jalan yang dengan gerobag sorongnya tempat sampah, sibuk menyapu bersihkan jalan besar. Kesemua nya adalah wanita-wanita yang nampak sudah labih setengah umur.
Berdiri di bagian belakang shopping-centre ini akan nampak indahnya kebun kaktus, yang ketika itu. sedang musim berbunga. Untuk memasuki.kebun harus melalui jalan setapak, yang memang sengaja difbuat demikian, berkelok-kelok, naik turun, terkadang melewati tempat tertentu di mana ada semacam bangunan miniatur dari sebuah tempat pemujaan khas Jepang.
Sampai di bagian tengah kita lihat sebuah bangunan dari kaca, tempat pesemaian, pembibitan dan tempat penelitian tanaman kaktus. Di ujung agak sebelah kiri, di bagian pinggir an puncak bukit ternyata masih ada sebuah bangunan besar, rupanya sebuah pabrik pengolahan, nampak ada cerobong asapnya. Di sini jenis tertentu dari kaktus yang memenuhi kebun tersebut diproses dan diolah untuk dapat dimakan.

v Kalau tak Berbunga
Kata para ahli, kaktus adalah bangsa tanaman yang sanggup tumbuh di padang tandus sekali pun. Kaktus merupakan tumbuhan yang pandai sekali menyimpan air. Hal itu disebabkan mungkin karena kaktus hampir sama sekali tak berdaun, atau jika ada ya kecil sekali bentuknya. Jadi sedikit sekali kesempatan penguapan air dari batang tubuhnya. Ini pula rahassianya dapat tumbuh di atas tanah yang tandus, misalnya di Amerika Selatan, Mexico, Arizona dan lain-lain.
Banyak jenis kaktus sekarang dikenal orang, tetapi yang banyak pada umumnya adalah jenis Opuntia Engelmannii di mana batangnya atau cabangnya berdaging. Kaktus kebanyakan berwarna hijau dan berduri hampir sekujur batang tubuhnya. Jika diperhatikan dengan sungguh-sungguh bunganya nampak indah. Jenis tanaman hias yang sering kita lihat dalam bentuk dan wujud yang kecil adalah Mammillaria Micro carpa. Anak-anak sering menyebutnya dengan kaktus berbulu. Durinya sangat banyak dan panjang-panjang. Bentuknya kebulat-bulatan, ada yang menyerupai hidungnya ,buto terong atau hidung gareng. Tetapi kalau sudah berbunga, bagus sekali.
Banyak lagi jenis yang lain, Echinocerus Stramineus, Opuntia Basilaris, Echinocereus Polyacantos, (banyak durinya dan sangat panjang-panjang). Kaktus dalam bentuk raksasa, ada di padang Arizona (Amerika). Di sana disebut 'Saguaro,' dalam bahasa latin Cereus Giganteus. Tanaman ini dapat tumbuh melebihi tingginya seorang manusia.
Mengenai soal bunga kaktus juga ada sedikit keanehannya. Boleh dikata bunga kaktus mekar pada waktu malam hari. Warnanya warna-warni. Akan lebih indah dipandang manakala bunga yang tengah mekar itu tertimpa sinar matahari. Beberapa orang yang kebetulan mempunyai hobi tanaman hias kaktus ini sering bertanya-tanya apakah kaktus itu tidak pernah berbunga, karena memang demikian lama ditunggunya, sang kaktus tak pernah menampakkan bunganya. Jangan keburu jengkel dan membuangnya. Mungkin cara memeliharanya ada yang kurang beres. Minta saja nasehat kepada ahli tanaman, teristimewa yang tahu soal kaktus. Kalau sudah, tunggulah dengan sabar, manakala nanti sudah menampakkan bunganya tentu akan melihatnya. Memang sedikit rewel memelihara kaktus itu. Tetapi tak mengapa asal bisa tumbuh dengan baik dan akhir nya dapat pula berbunga.

v Baunya bukan main
Sekarang ternyata bahwa kaktus tidak hanya merupakan tanaman hias saja, daging batangnya dapat pula disulap jadi makanan yang enak. Marilah kita sekarang memasuki pabrik pengolahan yang terdapat dalam kebun kaktus tersebut. Setelah melewati ruang tamu kita akan sampai ke suatu ruang di mana banyak sekali pekerja wanita tengah sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Di sini kaktus-kaktus, yang langsung dikumpulkan dari kebun diseleksi, kemudian dihilangkan duri-durinya yang menempel. Untuk menghilangkan duri kaktus Para pekerja wanita tersebut mempergunakan alat khusus. Seperti pisau kecil agak panjang, bengkok di bagian ujung yang tajam. Caranya menghilangkan duri hanya seperti dicuplik saja. Sambil mencupliki duri merekapun dapat ramai ngabrol. Sekalipun nampak sedikit antara mereka yang berlalu-lalang, tetapi suaranya ramai seperti pasar saja.
Kaktus-kaktus yang sudah dibersihkan duri-durinya nampak sebagai lembaran-lembaran hijau yang bopeng. Kemudian kaktus-kaktus ini dikumpulkan dalam suatu wadah yang selanjutnya dengan campuran cairan tertentu dimasukkan ke dalam mesin penggilingan dalam ruang yang lain. Dalam ruangan yang penuh kebisingan suara mesin tersebut kaktus-kaktus mengalami prases penggilingan. Anehnya setelah keluar dari mesin penggiling ini hasilnya adalah bubur yang berwarna cokelat. Lantas dicampuri semacam air cuka. Nah, dalam prases ini jangan sekali-kali cob-coba mendekat lama-lama, baunya minta ampun, sangat merangsang hidung. Apa lagi menyaksikan wujudnya yang ketika itu ditaruh dalam tong-.tong dari kayu.
Kita lanjutkan perjalanan masuk ke ruangan yang lain. Di sini proses selanjutnya adalah mengejutkan. Bagaimana caradan tehniknya, tahu-tahu dalam ruangan ini wujud kaktus yang telah mengalami proses pengolaban selama ini tidak menjijikkan lagi, bahkan sangat menarik. Beberapa pekerja wanita dengan pakaian beragam yang lebih bersih dan necis kelihatan sedang sibuk mengepak semacam makanan kue. Wujud dan bentuknya seperti agar-agar tetapi sedikit agak keras.. Pengepakan dilakukan lengkap dengan menempelkan etiket yang menarik. Ada yang berbentuk kubus, ada pula yang berbentuk piramid kecil. Ukuran besarnya pun macamcairan tertentu dimasukkan ke macam, tetapi tak ada yang dalam mesin penggilingan da- melebihi 10 cm 3. Itulah hasil proses pengolah an kaktus tadi. Semula, tentu saja ragu ketika diminta untuk mencicipinya. Maklum, bau dan wujudnya ketika keluar dari mesin penggilingan berwarna aneh sehingga ada kesan tidak enak di kepala. Tetapi astaga, rasanya enak bukan main. Manis dan baunya sudah berubah menjadi beribu aroma. Eh, habis sepotong tambah lagi.

v Berbagai Jenis Kaktus yang Lain

Opuntia Basilaris
Nama lain Beaver tail Famili Cactaceae Kaktus ini banyak ditemukan di Meksiko dan di barat daya Amerika Serikat, Tanaman ini hidup menggerombol, bentuk 'tubuh'-nya plpih, oval dan melebar, berwarna tembaga kebiruan Tidak scperti kaktus lainnya, 'tubuh'-nya hampir tanpa duri Keindahannya semakin sempurna dengan munculnya bunga-bunga yang elok, bergaris tengah 5-8 cm. Ada yang berbunga ungu, ada juga yang merah muda atau kuning, dengan benang sari berwarna kuning.

Opuntia Microdasys Var. Christata
Famili Cactaceae Seperti bentuk Opuntia umumnya, var. cristata ini ber-'tubuh' pipih, tapi bentuknya khas. Hampir semua segmennya tidak beraturan, dan tepinya pun tidak rata. Justru ketidakteraturan itulah yang membuatnya menarik, apalagi memang ia termasuk kaktus jenis kristata. Warna 'tubuh'-nya hijau segar, seluruh permukaannya ditumbuhi duriduri halus, pendek, berwarna kuning berkelompok, membentuk bintik-bintik kecil

Opuntia Leucotricha
Famili Cactaceae Bentuk kaktus ini bulat, pipih, dan sekujur 'tubuh'-nya dipenuhi tonjolan-tonjolan (areole) yang letaknya berdekatan, Di bagian atas terisi glochid berwarna kuning, sedang di bawahnya tumbuh duri-duri yang lemas, berwarna putih dan tidak banyak Kaktus ini banyak ditemukan di wilayah Meksiko. Kaktus ini tampak semakin indah dengan munculnya bunga-bunga berwarna kuning dari ujung-ujung areolenya.

Opuntia Microdasys Var. Rufida
Yang membedakan kaktus ini dari varietas lainnya adalah bentuk 'tubuh'nya yang bundar dan pipih, berwarna hijau muda atau hijau kekuningan. Antara segmen yang satu dengan yang lain sambung-menyambung membentuk sosok tanaman yang tumbuh meninggi. Seluruh permukaan tubuhnya dipenuhi duri-duri halus yang pendek, berwarna merah bata, berkelompok membentuk bulatan-bulatan kecil mirip bintil-bintil kecil.

Opuntia Microdasys Var. Albispina
Nama lain Polka dots Famili Cactaceae Kaktus Ini pun bentuknya pipih dan besar Penampilannya sangat menarik karena seluruh permukaan 'tubuh'-nya dipenuhi bintik-bintik areole berwarna putih, letaknya teratur dan tampak kontras dengan warna 'tubuh'nya yang hijau tua. Sehingga tak salah bila ia mendapat julukan si "polka dots", kaktus berbintik-bintik Duridurinya lembut, berwarna pulih Tanaman inl hldup mengelompok, dan menghasilkan bunga kuning pucat, berdiameter 3-5 cm.

Opuntia Robusta
Nama lain Tuna cactus Famili Cactaceae Sosoknya seperti cakram yang digandeng sambung-menyambung sehingga menjadi seperti pohon, yang jingginya dapat mencapai 6 meter. Masing-masing cakram berbentuk bundar atau lonjong, panjangnya kira-kira 30 cm. Warna 'tubuh'-nya hijau kelabu atau hijau kebiruan, mengkilap dan halus permukaannya. Durinya sedikit, berwarna kekuningan, dan tajam ujungnya. Kaktus dari Meksiko Tengah % ini menghasilkan bunga berwarna kuning, bergaris tengah 5 cm. Buah kaktus ini berwarna merah gelap, kira-kira 8 cm panjangnya dan enak dimakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar